Sakra, Lombok Timur – Ditengah banyak pengangguran yang menghantui anak muda, tidak jarang banyak yang menyerah dengan keadaan, ada yang pergi merantau ke luar Negeri untuk kebutuhan hidup.
Berbeda dengan seorang anak muda yang bernama nanang, ia memilih mengambil pilihan untuk berwirausaha ketimbang harus pergi merantau untuk mencari pekerjaan seperti teman-temannya.
Pria berkelahiran Sakra Lombok Timur ini menceritakan dirinya telah lama bergelut dengan usaha cemilan temerodok.
“Saya sudah lama berwirausaha camilan temerodok, untuk kebutuhan hidup dan beberapa kebutuhan lain tercukupi, ujar nanang.
Pemuda Alumni Sarjana hukum UNRAM memilih jalan bisnis, ketimbang bekerja di tempat lain.
“Saya sudah nyaman berbisnis camilan king temerodok, makanya saya senang dan terus melanjutkannya,” tambah nanang waktu bertemu dengan media.
Ia melanjutkan, awalnya di sakra ini hanya beberapa yang usaha camilan temerodok, saya orang yang ke empat. Setelah covid, beberapa tetangga dan masyarakat beralih ke usaha camilan temorodok, dan saat ini sekitar 25 orang yang berusaha temerodok,” lanjut nanang.
Ditanya oleh media, bagaimana perasaannya ketika melihat banyak yang jualan camilan temorodok.
“Rezeki sudah ada yang atur, malahan saya senang ketika banyak yang berjualan. Sehingga sakra bisa dikenal dengan camilan temerodok,” imbuh nanang.
Untuk harga temerodok, 10.000 ribu rupiah per kotak, dengan varian rasa berbagai macam.
Nanang berharap, ditengah berkembangnya usaha temerodok, ada peran pemerintah untuk membantu pengusaha, terutama mendukung anak muda yang berbisnis.
“Di momentum pilkada ini, Saya berharap ada calon bupati yang peduli terhadap UMKM ini, Sehingga bisa memotivasi anak muda lain untuk mengambil peran di jalan bisnis tanpa harus pergi merantau ke luar Negeri,” tutup nanang.