MATARAM – Bakal Calon Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal mendapat catatan merah oleh mahasiswa NTB selama menjabat Duta Besar (Dubes) Turki. Mahasiswa menilai apa yang digemborkan tentang cita-cita Iqbal yang ingin memajukan NTB berbanding terbalik dengan rekam jejak selama menjabat Dubes.
Menko Pergerakan BEM Universitas Mataram 2021, Khairul Muamalah memaparkan hasil penelusuran rekam jejak dan prestasi Lalu Iqbal semasa memiliki jabatan tingkat internasional tersebut.
-
Ekspor NTB Suram
Dia menyimpulkan sedikitnya tujuh kegagalan Lalu Iqbal selama menjadi Dubes. Pertama, ekspor NTB ke Turki sangat suram saat Iqbal menjabat posisi Dubes Turki.
Padahal, NTB dan Turki memiliki hubungan bilateral khususnya di sektor perdagangan dan pariwisata. Saat itu ekspor NTB ke Turki memiliki kendala logistik yang cukup rumit.
“Data dari Kementerian Luar Negeri seperti yang muncul di pemberitaan, justru tidak ada impor yang signifikan dari NTB,” kata Khairul, Senin, 19 Agustus 2024.
Dia mengatakan justru saat menjabat Dubes, Lalu Iqbal mestinya bisa memanfaatkan relasinya dengan Turki untuk peningkatan ekspor NTB ke negeri dua benua tersebut.
-
Minim Beasiswa
Kemudian, belum ada data beasiswa pelajar NTB ke Turki atas inisiasi kedutaan. Klaim Iqbal akan memajukan sektor pendidikan dinilai berbanding terbalik dengan posisinya selama menjadi Dubes.
Di tengah minimnya beasiswa pelajar NTB di Turki, Iqbal baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup blunder dengan menyatakan secara implisit akan menghapus beasiswa NTB peninggalan Gubernur NTB sebelumnya Zulkieflimansyah.
Meskipun kabar tersebut dibantah pihak Iqbal, namun menjadi garis besar bahwa mahasiswa masih meragukan janji Iqbal untuk memajukan pendidikan di NTB.
“Di tengah minimnya beasiswa ke Turki yang diinisiasikan Lalu Iqbal selama menjadi Dubes, justru dia mengeluarkan statement akan menghentikan program beasiswa. Ini kan blunder sekali,” ujar dia.
-
Kurang Perhatian UMKM
Selain itu, mahasiswa juga mengeritisi sikap Lalu Iqbal yang condong tidak memperhatikan UMKM yang melakukan pameran di Turki.
UMKM NTB yang saat itu akan mempromosikan produk ke Turki merasa kesulitan bertemu Iqbal. Meskipun telah mencoba berkomunikasi melalui pesan instan, namun Iqbal selalu mengatakan tidak berada di lokasi dan hanya menitip salam.
“Ada rombongan UMKM yang tengah berpameran bercerita ke kami akan sulitnya bertemu Lalu Iqbal saat menggelar pameran di Turki. Padahal beliau orang NTB, tapi justru kurang respon UMKM yang tengah datang ke negara tempatnya bertugas, apalagi membawa produk NTB,” katanya.
“Katanya paling perhatian dengan rakyat. Kok beda saat jadi Dubes,” kata dia.
-
Tidak Ada Kunjungan Resmi
Khairul juga mengungkapkan bahwa selama menjadi Dubes, Lalu Iqbal tidak pernah melakukan kunjungan resmi ke NTB.
Tidak ditemukan agenda resmi Lalu Iqbal sebagai Dubes untuk berkunjung ke NTB. Ini justru kontras dengan pernyataan Lalu Iqbal yang menyebut maju Pilgub NTB karena perhatian kepada rakyat NTB dan ingin membangun daerahnya.
“Pernyataannya saat mengunjungi warga kok beda sekali saat dia memjabat Dubes. Pernyataannya jadi ‘anomali’ dengan rekam jejaknya,” ujar dia.
-
Kunjungan Wisatawan Minim
Berikutnya adalah kunjungan wisatawan ke NTB selama dirinya menjadi Dubes Turki. Justru jumlah wisatan Turki di NTB sangat rendah dibanding negara lainnya.
Daftar wisatawan yang paling banyak ke NTB berasal dari Malaysia, Australia, Jerman, Singapura, Prancis, Belanda, USA, UK, Korea Selatan, dan Spanyol.
“Sementara dari Turki sangat minim sekali,” jelasnya.
-
Minim Promosi Pariwisata
Mahasiswa juga melihat sejauh ini angka kunjungan wisatawan dari Turki ke NTB sangat minim akibat Lalu Iqbal juga tidak mengambil peran membantu NTB untuk meningkatkan geliat pariwisata dari Turki ke NTB. Padahal banyak sekali event internasional yang hadir di NTB.
“Jadi wisatawan ke NTB sangat ramai, namun bukan berasal dari Turki. Jadi gembar gembor pariwisata maupun ide-ide tentang pariwisata dari Lalu Iqbal tidak teruji dengan posisi yang begitu strtegis saat menjadi Dubes,” ujar dia.
-
Penonton MotoGP Asal Turki Sepi
Beberapa kali perhelatan MotoGP di Lombok juga tidak dibarengi dengan peningkatan wisatawan dari Turki.
“Padahal beliau (Lalu Iqbal) bisa mengambil peran untuk mendatangkan pariwisata jika memang berniat memajukan daerahnya,” ujarnya.
Meskipun daerah dan nasional bekerja keras untuk sukseskan event MotoGP, namun kata Khairul, Iqbal sebagai putra daerah belum memiliki kinerja yang memuaskan untuk menyokong event internasional yang digelar di Lombok Tengah kampung halamannya sendiri.
Media ini masih mencoba menghubungi Lalu Iqbal terkait kritikan dari mahasiswa tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Lalu Iqbal.