Survei MAC-P Pilgub NTB: Zul-Uhel 21,44 %, GASman 16,64 %, Rohmi-Firin 16 %, Iqbal-Dinda 6,72 %

Mataram – Lembaga survei MAC-Project merilis hasil survei untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024.

Dalam temuannya, MAC-P memotret elektabilitas personal tokoh menjelang Pilgub NTB 2024. MAC-P juga melakukan simulasi pasangan calon yang kemungkinan besar akan berlaga di Pilgub NTB 2024.

Untuk tingkat kesukaan, secara berturut-turut, empat tokoh yakni Gubernur NTB 2018-2023 Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB 2018-2023 Sitti Rohmi Djalillah, Bupati Lombok Tengah 2010-2018 Suhaili, dan Pj Gubernur NTB 2023-2024 yang kini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi menjadi tokoh yang paling disukai.

Berikut hasil kesukaan tokoh-tokoh di Pilgub NTB yang ditemukan MAC-P:

Zulkieflimansyah 89,5 persen; Sitti Rohmi Djalillah 88,6 persen; Suhaili 87 persen; Lalu Gita Ariadi 83,7 persen; Indah Dhamayanti Putri 82,2 persen; Sukiman Azmy 80 persen; Lalu Muhamad Iqbal 68,2 persen; dan Musyafirin 58,5 persen.

Selanjutnya, dalam simulasi pasangan calon, MAC-P membuat tiga simulasi dengan temuan sebagai berikut:

Simulasi 4 pasangan calon
• Zul-Uhel 21,44 persen
• Gita-Sukiman 16,64 persen
• Rohmi-Firin 16 persen
• Iqbal-Dinda 6,72 persen
• Tidak Tahu/Tidak Menjawab 39,2 persen

Simulasi 3 pasangan calon
• Zul-Uhel 22 persen
• Gita-Sukiman 17,20 persen
• Rohmi-Firin 16,56 persen
• Tidak Tahu/Tidak Menjawab 44,24 persen

Simulasi 2 pasangan calon atau head to head
• Zul-Uhel 28,62 persen
• 27,14 persen
• Tidak Tahu/Tidak Menjawab 44,24 persen

Direktur MAC-P Yan Marli menyoroti trend kenaikan positif dari cagub Lalu Gita Ariadi. Dari seluruh cagub yang disurvei, elektabilitas Lalu Gita Ariadi mengalami peningkatan elektabilitas yang konsisten.

“Dalam simulasi Top of Mind (TOM), Lalu Gitabariadibsecara personal konsisten menempati urutan ketiga,” kata Yan Marli pada Senin (5/8/2024).

Selanjutnya, Yan Marli menjelaskan temuanya ihwal simulasi pasangan calon. Dalam simulasi tiga pasangan calon, Iqbal-Dinda terbuang lantaran menempati posisi paling buncit pada simulasi 4 pasangan calon.

“Suara Iqbal-Dinda dalam simulasi 3 paslon terdistribusi merata ke semua paslon. Namun, paslon yang paling banyak mendapatkan limpahan suara Iqbal-Dinda adalah GASman. Hal ini disebabkan oleh keinginan masyarakat Lombok Tengah yang hanya mau memilih calon Gubernur dimana hanya Lalu Gita Ariadi yang masih tersisa. Sedangkan Zul-Uhel kurang mendapat limpahan suara karena Uhel hanya sebagai calon wakil gubernur,” terang mantan Komisioner KPU NTB itu.

Dalam simulasi dua paslon, Rohmi-Firin terlempar pertarungan karena signifikannya suara Iqbal-Dinda ke GASMan sebagai ikon cagub Lombok Tengah.

“Dalam simulasi head to head antara GASman dengan Zul-Uhel, keduanya dipastikan terlibat perangkat sengit karena bedanya dalam Margin of Erorr (MoE) 3,5 %. Siapapun sulit menentukan siapa pemenangnya. Hanya paslon yang punya langkah-langkah strategis dan taktis ang akan keluar sebagai pemenang,” terang Yan Marli.

Selain memotret elektabilitas personal dan paslon, MAC-P juga menemuka data bahwa sebanyak 20 persen pemilih di NTB mengaku masih akan mengubah pilihan untuk Pilgub yang akan digelar 27 November mendatang. Dari 20 persen pemilih tersebut, sebanyak 7,5 persen mengatakan sangat besar kemungkinan berubah, sementara 12,5 persen mengatakan cukup besar kemungkinan berubah.

Selanjutnya, sebanyak 76,4 persen mengaku tak akan mengubah pilihan dengan rincian 65,4 persen kecil kemungkinan berubah dan 11 persen sangat kecil atau hampir tidak mungkin berubah. Sementara 3,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

“Kami juga menemukan data bahwa 52 persen masyarakat NTB menginginkan Gubernur dari kalangan Birokrasi. Dari semua cagub yanf ada hanya Lalu Gita Ariadi yang murni latar belakangnya birokrat,” bebernya.

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 16-23 Juli 2024 dengan jumlah sampel 800 dengan Margin of Erorr -+ 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel multi-stage random sampling.

Back To Top