Mataram, NTB – Ditengah maraknya kasus kekerasan seksual di Universitas Mataram (UNRAM) ternyata ada kasus yang perlu juga diperhatikan, dan membutuhkan adanya keterbukaan informasi yaitu kampus Vokasi UNRAM bertempat di Bima yang sudah ditutup pada tahun 2023, dan hingga sekarang belum ada kejelasan.
Ketua BEM Peternakan Unram, Aden Dilaga prihatin terkait dengan keberlanjutan nasib mahasiswa pasca ditutup nya kampus UNRAM Vokasi Bima.
“Itu melecehkan harapan dan mimpi mahasiswa, jadi mahasiswa vokasi yang memiliki semangat dalam mewujudkan cita-citanya dengan biaya murah, harus dikubur dalam karena kampus UNRAM Vokasi telah di tutup, Rabu, Siang (9/6/2024).
“Berarti pembangunan manusia untuk menggapai visi misi Unram berpeluang gagal. Karena manusia, banyak mahasiswa putus kuliah,” sambung Aden Dilaga Ketua BEM Peternakan.
Ia menuturkan, pindahnya Vokasi Unram ke kampus utama Universitas Mataram tidak membidik kesejahteraan mahasiswa yang kurang mampu, namun akan menimbulkan gagalnya berkuliah. Hal itu menunjukkan tidak adanya tanggung jawab Birokrasi Universitas Mataram.
“Saya telah berdiskusi dengan beberapa mahasiswa D3 Peternakan Vokasi Unram, menanyakan kepada mahasiswa D3, mereka dulu pernah dijanjikan akan difasilitasi biaya pendidikan dan biaya hidup yang murah, akan tetapi setelah vokasi Unram pindah ke kampus utama, janji itu tidak direalisasikan dan hanya harapan palsu semata”, lanjut Ade.
Menurutnya, pindahnya kampus vokasi unram ke kampus utama haruslah difasilitasi sesuai yang telah disampaikan ke mahasiswa vokasi unram. Dia mengatakan banyak mahasiswa di sana (Bima) yang berhenti kuliah, ada yang melanjutkan ke kampus lain, dan bahkan ada beberapa yang nekat melanjutkan ke kampus utama.
” Terkait dengan perpindahan mahasiswa, siapa yang ditunjuk untuk membantu mahasiswa vokasi ketika pindah ke kampus utama, siapa yang menjamin kebutuhan terpenuhinya fasilitas untuk mahasiswa vokasi unram, apakah merdeka belajar terpenuhi atau tidak? Nah inikan menjadi persoalan sendiri. Saya menilai birokrasi fakultas maupun universitas memiliki pengolahan yang tidak akuntabel karena sampai sekarang masih tidak adanya tindak lanjut sesuai janji yang sudah disampaikan,” katanya.
Oleh sebab itu, menurutnya meningkatnya kualitas pendidikan menjadi solusi strategis untuk menggapai visi misi Unram go Internasional. Dengan memfasilitasi mahasiswa vokasi unram menunjukkan akuntabilitas birokrat Universitas Mataram.
Maka kebijakan ke depan harus berdasarkan pertimbangan bukan hanya sebatas janji semata. Sekarang untuk mahasiswa vokasi kan tidak difasilitasi sesuai apa yang dijanjikan, orang tidak perlu lagi percaya unram kampus peringkat 19 PTN di Indonesia mengingat kebijakan di dalamnya masih kurang dan harus terus dibenahi,” tutupnya.