Mahasiswareborn.com – Universitas Mataram (Unram) membuat terobosan baru dengan mengadopsi energi terbarukan untuk menerangi jalan di seluruh lingkungan kampus menggunakan lampu tenaga surya.
Langkah ini menjadi bukti konkret dari komitmen Unram dalam mengurangi jejak karbon dan memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Unram memilih menggunakan teknologi terbarukan dengan memasang lampu-lampu berpanel surya sebanyak 70 buah di lokasi-lokasi strategis di dalam kampus sebagai upaya berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dengan memanfaatkan energi solar, lampu-lampu ini tidak hanya memberikan penerangan yang cukup di sekitar kampus.
Tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Rektor Unram Prof Ir Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. mengatakan, langkah ini sejalan dengan komitmen Unram untuk menjadi pusat pendidikan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Dengan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, kami berupaya untuk memberikan kontribusi nyata dalam melindungi lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan kita,” kata Prof Bambang.
Pemasangan lampu-lampu bertenaga surya ini juga merupakan bagian dari upaya Unram dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di seluruh sektor.
Unram berharap dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengikuti jejak dalam memanfaatkan energi terbarukan guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Selain manfaat lingkungan, penggunaan lampu-lampu tenaga surya juga diharapkan dapat membantu Unram menghemat biaya operasional jangka panjang dengan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Unram Prof Dr Sukardi, M.Pd. menuturkan, lampu panel surya ini telah dipasang secara bertahap sejak awal 2023 dan terjadi penurunan signifikan dalam biaya operasional yang harus ditanggung Unram.
Pada tahun 2022 kata Prof Sukardi, biaya operasional mencapai sekitar Rp 474.648.116, sedangkan tahun 2023 biaya tersebut berhasil diturunkan menjadi Rp 391.918.440.
“Ini menunjukkan bahwa penggunaan lampu-lampu tenaga surya tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan. Tetapi juga secara langsung membantu Unram menghemat anggaran operasional hingga 82 juta rupiah,” terang Prof Sukardi.
Dengan langkah ini, Unram menegaskan komitmennya dalam mendukung peralihan menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan.
Dimana energi terbarukan menjadi bagian integral dalam pemenuhan kebutuhan energi.